Archive for the ‘BERITA’ Category

Pemamfaatan Sampah Sebagai Sumber Energi

Sampah saat ini menjadi semakin tidak terkendali dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk. Selain merusak pemandangan, menimbulkan bau yang tidak sedap, juga merupakan sumber penyakit. Pengelolaan sampah yang minim membuat sampah semakin hari semakin menumpuk terutama di daerah perkotaan. Belum lagi kesadaran masyarakat dalam membuang sampah yang sangat kurang.Berbagai masalah kini timbul karena sampah, dan membuat masyarakat dihantui dengan keadaan ini, karena ini merupakan masalah pelik yang tak kunjung usai. Lahan yang terbatas serta hanya terpusat pada suatu penampungan tertentu membuat sampah semakin menumpuk tak terkendali. Belum lagi sampah yang dibuang semua tercampur jenisnya. Seharusnya sampah dibuang sesuai dengan jenisnya seperti sampah basah, sampah kering yang dipilah-pilah lagi menjadi botol gelas dan plastik, kaleng aluminium, dan kertas. Untuk tiap bahan disediakan tempat sampah tersendiri, ada tempat sampah untuk plastik, untuk gelas, untuk logam, dan tempat untuk kertas. Pemilahan sampah itu dimulai dari tingkat RT (Rumah tangga), pasar dan apartemen.Apabila kesulitan dalam memilih sampah tersebut minimal sampah dipisahkan antara sampah basah (mudah membusuk) dan sampah kering (plastik,kaleng dan lain-lain). Pemerintah juga wajib mengorganisasi pembuangan sampah ini. Seperti menyediakan truk-truk samapah, kemudian sampah yang bisa didaur ulang (botol plastik, kardus, kertas) dikirim ke pabrik tertentu, sampah basah atau oraganik bisa digunakan untuk kompos atau pupuk alami. TPA (tempat pembuangan akhir)pun juga harus diperhatikan, TPA harus luas, dan jauh dari pemukiman penduduk, agar tidak terjadi ancaman kesehatan bagi penduduk kesehatan. Baca lebih lanjut

Pengelolahan Sampah Mandiri

Sampah adalah masalah klasik yang tak pernah habis untuk dibahas. Apalagi di negeri dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa yang sebagian besar acuh tak acuh terhadap masalah sampah. Membuang sampah di sembarang tempat sepertinya telah menjadi budaya masyarakat kita. Di tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian, sampah tak pelak menjadi pemandangan tak sedap yang bisa mengurangi kenyamanan. Meski telah disediakan tempat sampah, masyarakat kita cenderung lebih suka membuang sampah sesuka hati. Bahkan pengemudi atau penumpang mobil sering membuang sampahnya ke jalanan.Volume sampah yang membengkak seiring bertambahnya jumlah penduduk akan semakin membebani bumi kita. Jika setiap orang membuang sampah satu kantong plastik setiap hari, maka Indonesia bisa menghasilkan 200 juta lebih kantong plastik sampah setiap harinya. Bagaimana dengan seminggu? Sebulan? Setahun? Jika tidak dikelola dengan baik lama kelamaan gundukan sampah itu akan menjadi bom waktu yang siap meledak sewaktu-waktu.Tanggung jawab pengelolaan sampah tak hanya menjadi beban pemerintah. Kita pun bisa berpartisipasi untuk mengurangi volume sampah dengan mengelolanya secara mandiri dimulai dari rumah. Beberapa waktu yang lalu saya mewakili PKK RW mengikuti Pembinaan Kader Lingkungan di pendopo Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah Mandiri ini merupakan bagian dari program Green and Clean yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Dengan program ini masyarakat Surabaya diharapkan bisa menjadi pelopor penyelamatan bumi. Baca lebih lanjut

Metode Daur Ulang Sampah

Metode Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

Pengolahan kembali secara fisik

Baja di Buang, dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste Management (Eropah).

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

Pengolahan biologis

Pengkomposan.

Material sampah ((organik)) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

Pemulihan energi

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment di Jerman, 2007

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

Metode penghindaran dan pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan “pengurangan sampah”. Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

Enrekang Siap Renovasi Taman Kota

Rencana renovasi taman kota Enrekang diperkirakan bakal menghabiskan dana sekira Rp1,8 miliar. Menurut Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan, Mutarsa Lamamma, dana untuk memoles taman kota itu, berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus), bantuan pusat.Agenda mempersolek wajah kota itu, lanjutnya diusahakan rampung tahun ini. Prosesnya kini memasuki tahap tender bagi pihak ketiga. “Mungkin dalam waktu dekat semuanya sudah jalan di lapangan,” kata Mutarsa, Ahad, 19 Februari. Rencana tersebut, kata dia, juga seiring dengan penilaian adipura tahun ini. Sejak meraih piala Adipura tahun 1997 lalu, Kota Enrekang sampai sekarang belum bisa mengembalikan prestasi serupa. “Penilaian Adipura tahun ini sudah mulai bulan tiga (Maret, red),” tambahnya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Enrekang tahun ini cukup serius mengurus kebersihan kota. Bahkan, untuk mengatasai masalah sampah, Kantor Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Enrekang menyiapkan biaya sebesar Rp2 miliar. Baca lebih lanjut

Membuat Pupuk Kompos Sendiri

25 Mei 2010 · Disimpan dalam Green Living · Tagged sampah. kompos

Cara terbaik mengendalikan sampah rumah tangga kita sendiri adalah dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Pupuk ini terbuat dari bahan organik dan proses pembuatannya tidak terlalu rumit karena tidak membutuhkan tempat luas, banyak peralatan, dan biaya. Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan menjadi lebih gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik. Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan.

Bahan yang dibutuhkan:

Bak atau drum plastik bekas

Karung goni atau anyaman bambu

Tanah atau paving block Baca lebih lanjut

Enrekang Menuju Kota Adipura

Setelah gagal meraih Adipura tahun 2011 lalu, Pemkab Enrekang Sulawesi Selatan, kembali optimis mampu meraih piala adipura ada tahun ini. Optimisme itu disampaikan Sekretaris Kabupaten Enrekang, HM Amiruddin di ruang rapat Setda Enrekang, Kamis .Menurutnya, untuk bisa meraih piala kebersihan tingkat nasional itu, Pemkab Enrekang, sudah melakukan koordinasi dengan pimpinan SKPD untuk bisa melakukan langkah-langkah jelang penilaian.“Kita sudah lakukan koordinasi dengan pimpinan SKPD. Koordinasi ini penting untuk memelihara kebersihan kantor mereka. Bukan itu saja kita juga melibatkan para lurah di Kecamatan Enrekang agar masyarakat bisa turut membantu,” jelasnya.Bagi Amiruddin, koordinasi seperti itu penting, sebab keberhasilan adipura dapat diraih jika semua kalangan terlibat mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Diakuinya, beberapa poin rendah yang diraih Enrekang dalam penilaian adipura sehingga gagal meraihnya seperti kurangnya lahan hijau di kota. Namun kata dia secara bertahap sudah mulai dibenahi dan diperbaiki. Baca lebih lanjut